Sabtu, 15 Maret 2014


Perkenalkan nama saya Nugroho. Menjadi pacar seorang idola itu adalah harapan semua cowok di dunia, benar hal ini terjadi pada saya. Hmmmm cerita ini dimulai pada saat saya pindah ke bogor dan memulai kehidupan yang baik film drama percintaan yang didamba-damba yang tak terbayangkan.

Kisah ini dimulai pada suatu pagi yang padet sekali. "Kringgg... kringgg..." bunyi telefon berdering yang ternyata dari temanku. "Ayo siap-siap... udah jam berapa nih!" ucap temanku berat rasanya baru kemaren nyampe Bogor sekarang udah disibukin sama kegiatan kuliah jam pagi hadehhh tahukan anak perantauan hahaha. Ya akupun mulai mempersiapkan segala sesuatunya dan berangkat ke kampus, jam pun menunjukkan pukul 07.30 WIB. "Eh cepetan dosennya keburu masuk nih". Sahutku ke temenku "Iya iya bentar markirin motor doang susah banget yah, rame banget nih." Hari pertama masuk kuliah di pagi hari adalah kesibukan yang luar biasa yang nggak terpikirkan hehe.

Dari kejauhan seorang mahasiswi sama seperti kami juga sedang mencari parkir motor. Terllihat sohibku ada tempat parkir yang sedang kosong lalu aku dan temanku langsung memarkirkan motor. Tak disangka cewek yang tadi barengan denganku pun ternyata juga memarkirkan motor bersebelahan denganku.

Waktu itu perasaanku biasa saja tanpa ada hal yang membuatku ingin kenal dengannya. Karena hari semakin siang dan jam sudah menunjukkan pukul 08.10 yang artinya aku udah telat 10 menit nih, aku lalu bergegas masuk dan mencari kelas untuk kuliah hari ini.

Tak disangka-sangka ternyata cewek yang kebetulan ketemu di parkiran tadi ternyata satu kelas denganku aku tau itu dari tas gendong dan wangi parfume yang dia pakai maklum saya biasa hafal dengan barang yang dibawa seseorang bukan wajah, karena wajah cewek relatif sama kalo nggak cantik ya manis hehe.

Beruntung dosen mapel belum masuk kedalam kelas. Aku lalu bergegas mencari tempat duduk, tak disangka ternyata dia duduk di depanku dekat dengan jendela karena kelasku berada di lantai 3 aku sengaja memilih dekat dengan jendela agar aku bisa melihat keluar ketika bosan dengan pelajaran.

Selama elajaran berlangsung bau parfume cewek tersebut sangat membelenggu pikiranku harumnya wangi buah membuatku menjadi bersemangat. Entah kenapa dia melihat keluar jendela, lalu dia juga menoleh ke arahku pikirku dia sedang bosan. Tak lama kemudian jam kuliah selesai dan aku pun keluar untuk pergi ke kantin dari lantai tiga sampai lantai satu hanya diam saja mungkin karena belum ada teman yang kenal dengannya. Lalu setela di kantin aku bertemu dengan dia kembali tak kusangka dia menghampiriku karena saat itu kantin sedang tidak terlalu ramai.
"Eh kamu tadi yang duduk di belakangku kan?" sahutnya
"Iya..." jawabku sekenanya
"Nama kamu siapa?"
"Namaku Nugroho panggil aja Jason Statham" jawabku kembali
"Hahaha bisa bisanya jauh banget nama ama panggilannya hahaha"tersenyum dia
"Jujur aja aku suka sama dia film yang dibintanginya selalu hits dan dia juga sellau gundul, seperti aku haha ganteng kan...!" ucapku pede
"Jiaaaahh haha di iyain aja deh daripada nanti ngambek haha"
Senyumnya bagaikan bidadari dan manis bagaikan gula
"Emang kamu tau orangnya yang mana?" tanyaku sambil minum teh botol
"Tahulah akukan penggemar film heeee... orangnya yang main di film transporter kan" sambil memakan snack yang udah dibeli
"Iya yang itu... ternyata kamu suka iflm juga toh sama dong Hmmm tapi aku belum percaya deh" kepo
"Iya beneran aku punya kok film banyak di rumah tapi kamu jangan bilang siapa-siapa yah..." yang dimaksud adalah film ilegal hasil download dari internet
"Wah beneran asik nih... kapan kapan boleh main dong ke rumah!" ucapku menggoda
"Boleh boleh tapi bawa makanan ya yang banyak kalo nggak, nggak usah ngarep dehhh hahaha" genit
"jiaaahhh meres meres... oke deh, eh nama kamu siapa kayaknya kamu belum nyebutin nama kamu deh, nggak fair nihhh?" tanyaku sedikit menggoda
"Ohhh iya namaku Rica, panjangnya Rica Leyona panggil aja Rica" sambil senyum manis

Tak lama kemudian temanku menghampiriku dna aku pun mulai melenggang pergi meninggalkannya sebenarnya keseruan kisahku dengannya dimulai dari sini dan aku masih ingin meneruskan perbincanganku dengannya tapi temenku udah mengajakku untuk pergi ke perpus untuk mencari koran bola yang mungkin saja ada.

Hari-hari mulai berlalu aku dan Rica semakin dekat tanpa disadari aku ternyata semakin ingin memasuki kehidupannya dan ingin mengenalnya lebih dalam lagi. Seperti kebanyakan pria yang sedang falling in love aku takut jika rica sudah mempunyai teman laki-laki yang spesial dihatinya.

Terbelesit dibenakku untuk mengajaknya menonton film di bioskop sambil menyelidiki apakah rica sudah punya teman yang spesial dihatinya apa belum lalu aku memberanikan diri dan mulai bernegosiasi dengannya. "Rica... mau nanya nih boleh gak...!!" Basa basiku untuk mengajaknya pergi. "Emangnya mau nanya apa nug?" dengan wajah keponya. "Kamu malam minggu ini sibuk nggak...". "iya aku sibuk sibuk kerja bakti benerin rumah benerin genteng benerin motor hihi" sambil senyum. "Serius ini kami mesti gitu ah" sahutku dengan wajah agak jengkel. "Haha nggak nggak aku paling di rumah mainan laptop sambil ngedengerin radio kok" bercanda rupanya. "beneran nih... nggak kemana-mana terus emangnya kamu nggak diapelin sama cowok kamu" tanyaku dengan wajah yang sangat-sangat gugup
"Emangnya mau ngapain sih... lagian juga aku nggak punya cowok" dengan wajah serius. "Eh beneran cewek semanis dan secantik kamu belum punya cowok..." ungkapku dengan bahagia.
"Beneran kok... mungkin belum ada yang cocok kali ya hehe" ucapnya sambil tersenyum manis dan menggoda iman. "eeemmmmmmm... kamu mau nggak kalo aku ajak nonton filmnya Jason Statham yang baru?". "Beneran nih... mau banget lagian juga aku bosan di rumah terus" jawabnya sambil exited banget.

Sungguh hati dan pikiranku serasa melayang entah mungkin melayang bagaikan awan yang dihembus angin hingga jauh ke sudut pandangan di ujung bumi. Aku sangat senang sekali saat itu ternyata dia sangat tertarik dengan ajakanku sehingga aku langsung bergerak tanpa sadar dan aku melompat bahagia.
"Yes... oke kalo begitu aku ke rumah kamu jam 7an ya" ajakku senang sambil bergerak tanpa sadar dan melompat bahagia
"iya aku tunggu kamu ya... jangan molor loh aku benci sama orang yang ngaret" jawabnya
"siapppp oke buk" sambil senyum-senyum bahagia.

Hari yang dinanti pun tiba sabtu malam minggu aku sudah membeli baju dan menyemprotkan parfum dengan wangi buah yang sama dengannya ke seluruh pakaian gayaku sekarang ini menambah percaya diriku lalu aku pun bergegas ke rumahnya.
"Ting tong... Ting tong..." suara bel rumahnya

Pintu terbuka tak disangka ternyata dia sudah siap dengan dress yang anggun dan sepatu yang elegan dan selaras dengan baju dan bentuk kakinya. Dia bagaikan Cinderella yang terlihat benar-benar cantik dimataku saat itu.
"Kamu sudah siap tuan putri..." godaku kepadanya yang terlihat istimewa malam ini
"Siap dong ayo cabut" sambil bersiap berpamitan kepada orang tuanya
"oke ayo..." ajakku

Kami pun melihat film di bioskop walaupun film action ternyata dia suka banget. Di dalam ruangan kami berteriak-teriak dan tertawa bersama pada suatu ketika kami tak sengaja saling bertatapan membuat mataku dan matanya menyatukan hati kita berdua dan bagaikan seperti waktu yang berhenti aku mengerti tatapan tersebut adalah tatapan seseorang yang mulai merasa nyaman dengan kondisi saat ini dimana aku juga merasa nyaman dengannya. Dan hingga akhir film aku dan dia sangat menikmati suasana ini.

Jam sudah malam aku pun menghantarkannya pulang sepanjang jalan dia memegang erat pinggangku "maap bukan berpelukan" sepanjang perjalanan aku mengajaknya mengobrol tak disangka aku dan dia semakin dekat hingga akhir perjalanan kuhentkan motorku tepat di depan rumahnya.
"Hari ini terasa lama ya... kamu seneng nggak jalan sama aku" tanyaku kepadanya
"Iya aku seneng banget bisa kamu ajak nonton, yang sering sering aja ya ngajak nontonnya hahaha" Candanya yang memecah suasana hening malam itu
"Haha... jiaaahhh enakan kamu haha susahnya di aku, oke oke pasti kapan-kapan aku ajak nonton lagi kok" jawabku kepadanya
Di dalam hatiku "aku pasti... pasti akan mengajakmu nonton lagi"
"Yaudah kalo gitu aku pulang dulu yah udah malem nih..." aku pun bergegas pulang

Semalaman aku terbayang-bayang terus oleh parasnya yang cantik dan manis semalaman pula aku begadang memikirkannya.

Hingga senin pagi menjelang aku sudah tidak sabar lagi bertemu dengannya kutanyakan kepada dia sekali lagi tentang bagaimana film yang kita tonton kemarin sabtu ah apalah katanya dia ternyata langsung mencari film tersebut dan berhasil mendownloadnya. Aku pun ternganga melihat kelakuannya haha lalu aku pun berencana akhir minggu ini untuk pergi ke rumahnya untuk melihat film yang sudah dia download yang katanya banyak itu.
"Ting tong... Ting tong..." bel rumah yang sudah hafal bunyinya
"Nyariin siapa mas...?" kali ini ibunya yang membukakan pintu
"Ricanya ada tante... saya Nugroho temennya kuliah" jelasku pada calon mertua
"Oh ada masuk aja biar saya panggilin orangnya dulu ya kamu silahkan duduk dulu" ucap camer kepadaku
Setelah beberapa saat kemudian Rica datang menghampiriku dan membawa laptopnya
"Eh kamu udah nyampe yah... ini aku bawain filmnya kamu mau ngopy apa nonton sekalian nih...?" tanya dia sambil menawariku pilihan
"Aku mau ngopy sekalian nonton aja... sambil dikirim sambil nonton kan asik, tapi aku lupa bawa makanan antrin beli dulu yuk mau nggak...?"
"Emmm... yaudah deh kalo gitu bentar aku ambil jaket dulu...!" sahutnya

Selang ebberapa menit kemudian kami pun pergi mencari cemilan, iseng-iseng kutanya sekali lagi ke Rica karna aku masih ragu akan hal ini kuberanikan untuk mengungkapkannya.
"Ric kamu udah punya pacar belumsih sebenernya, kamukan cantik masa belum punya pacar" godaku sambil ingin tahu
"emangnya kenapa sih kepo banget deh"
"iya coba kamu lihat deh malam tanpa bulan sangatlah biasa malah dikira mendung, siang tanpa matahari juga sama gelap... itu bener mirip kamu, kamu bagaikan bumi tanpa isinya" Kupuji dia
"Aku bingung deh kamu ngomong apa...!"
"Aku cuman ingin mastiin suatu saat nanti jika kamu kesepian kamu cepetan hubungi aku ya biar aku bisa mengisi kekosongan itu" jawabku serius

Hingga sesampainya di rumah rica tampak wajahnya masih sedikit bingung. Lalu aku pun mencoba mengalihkan konsentrasinya ke film yang akan kita konton dan ternyata dia sudah sedikit teralihkan. Ibu Rica yang tadinya di rumah ternyata akan pergi ke arisan ibu ibu pkk. Aku mulai menontoh film kami sangat suka sekali film tersebut dan ternyata selera kami sama yaitu suka film action apalagi yang dibintangi Jason Statham dan juga Bruce WIlis. Sepanjang filmkami tertawa dan berteriak bersama hingga kejadian itu terjadi lagi kami bertatapan dan saat itu ku ungkapkan perasaanku ke Rica.

Dalam suasana hening dan mata yang saling bertatapan kukatakan hal ini.
"Rica sudah beberapa bulan ini hubungan kita semakin dekat... setiap waktu aku bertemu dneganmu saat itu pula pikiranku terbelenggu oleh perasaan ini. Maukah kamu membebaskan belenggu yang mengikat pikiranku ini. Maukah kamu menjadi teman yang spesial di hati aku. Maukah kamu menjadi sinar di pagi hariku dan maukah kamu menjadi bulan di maam hariku" kuungkapkan semua perasaanku selama ini kepadanya.

Sesaat Rica berfikir dan menoleh kesamping pandangannya kosong nampak ia sedang berfirkir. Aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya aku bertanya kepada diriku
"Apakah Rica mempunya perasaan yang sama denganku apakah ini aku enar berkata seperti ini..."

Tapi sesaat kemudian Rica kembali menoleh ke arahku dan mulai bebicara. "Nug jika orang pertama yang mendarat di bulan adalah Neil Amstrong. Dan jika manusia yang menginjakkan kaki di bumi adalah Adam, maka kamu adalah orang pertama yang menjaga perasaanku dan menyemangatiku hingga saat ini..." dalam suasana hening aku seakan tidak percaya ternyata dia menerimaku sebagai kekasihnya dan aku hanya bisa tersenyum saat itu kukatakan sekali lagi.
"Benarkah Ric kamu juga menyukaiku...?" dengan nada bahagia
"Iya aku menyukaimu sejak pertama kali kita berjumpa aku menunggu hingga saat kamu mengatakan hal ini padaku. Setiap hari aku memikirkanmu seakan tak ada lagi pria yang hidup dibumi" ucapnya sambil menatap mataku
"Ternyata selama ini perasaan kita sama..." bahagia sekali pikiranku saat ini

Begitulah akhir perasaan terpendamku kepada Rica hingga akhirnya aku berani mengungkapkannya. Sampai saat ini kami selalu bersama di kala sedih aku menghiburnya dan di kala senang dia membaginya kepadaku berawal dari film dan diakhiri dengan sebuah film. Beginilah kisah fiktif ini berakhir semoga kalian menyukai cerpen ini.



- END -


Fanfict by: @NugrohoAMe



Ingin fanfict kalian dipost di blog kita?
Kirim fanfict kalian ke: redaksichelseajkt48@yahoo.com
Dengan subjek: Fanfict CFC48






Author : Okky WIldhan Pratama
#LoyalitasTanpaBatas
#JarakBukanPenghalang
#CFC48
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Custom Search